Hukum Coulomb
Pernahkah anda menyaksikan peristiwa dua benda non magnetik yang saling tarik-menarik? Jika belum, lakukanlah percobaan berikut:
Sobeklah selembar kertas menjadi potongan kecil-kecil (kurang lebih ukuran 1 cm x 1 cm). Kemudian gosokkanlah sebatang penggaris plastik ke rambut kering, dan dekatkan penggaris itu ke potongan kertas tadi. Apa yang terjadi? Potongan kertas kecil akan menempel ke penggaris plastik. Mengapa demikian?
Tarik menarik antara kertas dengan penggaris plastik terjadi akibat adanya perbedaan muatan listrik yang dimiliki kedua benda itu. Pada saat itu, kertas bermuatan listrik positif sedangkan penggaris plastik bermuatan listrik negatif.
Pada tahun 1786, Charles Coulomb dari Prancis mengadakan eksperimen untuk menyelidiki interaksi antara benda-benda yang bermuatan listrik. Hasil eksperimen itu kemudian dinyatakan ke dalam hukum Coulomb, yang berbunyi:
"besar gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda bermuatan listrik yang terpisah pada jarak tertentu sebanding dengan besar muatan kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda."
Hukum Coulomb itu dirumuskan:
Jika muatan kedua benda sejenis, maka akan terjadi gaya tolak menolak.
Jika muatan kedua benda berlawanan jenis, maka akan terjadi gaya tarik
menarik.
Notasi vektor
Dalam notasi vektor, hukum Coloumb dapat dituliskan sebagai
yang dibaca sebagai gaya yang dialami oleh muatan
akibat adanya muatan
. Untuk gaya yang dialami oleh muatan
akibat adanya muatan
dituliskan dengan menukarkan indeks
, atau melalui hukum ketiga Newton dapat dituliskan





hukum Coulomb ditemukan oleh Charles Coulomb seorang ilmuan Perancis (1736-1806). Pada tahun 1785, C. Coulomb menyelidiki hubungan antar besar muatan dan jarak antara muatan dengan besar gaya listrik yang dihasilkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar